
Kandungan Teh Hijau dan Perannya untuk Kulit
Teh hijau (Camellia sinensis) memiliki kandungan utama seperti epigalokatekin galat (EGCG), epikatekin galat, dan epigalokatekin yang termasuk dalam kelompok katekin. Senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri yang sangat baik untuk kulit.
Antioksidan dalam teh hijau membantu menangkal radikal bebas yang menjadi penyebab utama kerusakan kulit dan penuaan dini. Selain itu, sifat anti-inflamasi pada katekin dapat menenangkan kulit yang mengalami iritasi atau kemerahan.
Meningkatkan Kolagen dan Elastisitas Kulit
Salah satu tanda utama penuaan adalah menurunnya kadar kolagen dan elastisitas kulit. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan jumlah serat kolagen dan elastin, serta menurunkan ekspresi enzim MMP-3 yang memecah kolagen. Dengan demikian, teh hijau efektif dalam mengurangi kerutan dan menjaga kekenyalan kulit.
Menjaga Kelembapan Kulit
Salah satu studi menunjukkan bahwa pemberian teh hijau 2% (GT2%) pada kulit dapat mengurangi penguapan air hingga 82%, dibandingkan kelompok kontrol. Artinya, teh hijau sangat baik untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit menjadi kering serta kusam.
Perlindungan dari Sinar UV
Indonesia merupakan negara dengan indeks UV tinggi, rata-rata di atas angka 6. Paparan UV berlebih dapat mempercepat proses penuaan kulit, seperti munculnya bintik hitam, kerutan, dan kulit kusam. Kandungan polifenol dalam teh hijau bekerja sebagai pelindung alami dari kerusakan kulit akibat sinar UV, serta mengurangi eritema (kemerahan pada kulit akibat sinar matahari).
Teh hijau bukan sekadar minuman sehat, tapi juga ramuan alami untuk merawat kecantikan kulit. Kandungan antioksidan dan fitokimianya menjadikannya pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin melawan penuaan dini secara alami, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Menambahkan teh hijau ke dalam rutinitas harian bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kulit tetap muda, lembap, dan sehat.