
Sejak ditemukan pada tahun 1970-an, albumin telah banyak diteliti dan terbukti memiliki peran luar biasa dalam dunia kesehatan. Albumin bukan sekadar protein biasa, tapi ia berfungsi sebagai pengikat obat, agen terapi, hingga memiliki potensi untuk pengobatan genetik di masa depan.
Normalnya, kadar albumin manusia berada di angka 3,5 – 5 mg/dL darah. Kalau kadarnya kurang, tubuh bisa mengalami banyak masalah, mulai dari metabolisme yang terganggu, daya tahan tubuh menurun, hingga timbulnya penyakit kronis.
Kekurangan albumin sering dialami oleh anak dengan gizi buruk, ibu hamil, dan lansia. Kondisi ini bisa menyebabkan:
- Luka yang lama sembuh.
- Tubuh lebih mudah terkena infeksi.
- Muncul edema atau pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
- Risiko gangguan ginjal dan kardiovaskular.
Albumin manusia sendiri memang tersedia dalam bentuk obat, tapi harganya mahal dan hanya bisa diberikan lewat injeksi untuk kondisi medis tertentu.
Kabar baiknya, albumin ternyata bisa didapatkan dari sumber alami, salah satunya ikan gabus (Channa striata), ikan lokal Indonesia yang terkenal tinggi protein. Banyak jurnal penelitian membuktikan manfaat Albumin Ikan Gabus, di antaranya:
- Meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh.
- Mempercepat penyembuhan luka luar maupun dalam.
- Membantu pemulihan berbagai penyakit seperti hepatitis, TBC, diabetes, stroke, hingga HIV.
- Mempercepat penyembuhan pasca operasi.
- Mengurangi edema atau pembengkakan.
- Memperbaiki kondisi gizi buruk pada bayi, anak, dan ibu hamil.
- Menjadi alternatif pengganti albumin cair bagi tubuh.
Albumin terbukti menjadi protein yang vital bagi kesehatan. Jika tubuh kekurangan albumin, risikonya bisa cukup serius. Untungnya, dengan adanya sumber alami seperti ikan gabus, masyarakat punya pilihan yang lebih mudah, alami, dan ekonomis untuk menjaga kadar albumin tetap normal.
Albumin bukan hanya sekadar protein, tapi juga investasi kesehatan jangka panjang.