Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) di wilayah Banyumas Raya yang telah bertransformasi di era digital dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan produk jamu herbal berkualitas tanpa bahan kimia obat (BKO).
Pada diskusi tersebut BPOM tidak hanya memberikan pembinaan kepada para pelaku obat jamu tradisional di Banyumas Raya namun BPOM juga terbuka untuk berdiskusi dan menerima saran yang di berikan kepada para audiens.
Seperti keluhan terkait registrasi, BPOM mengatakan pihak nya akan terus melakukan perbaikan, naik dari system teknologi informasi dan juga para petugasnya, Namun Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri menambahkan, Sebagian besar hambatan di registrasi itu karena pemenuhan dari termohon tidak sesuai dengan yang diajukan
Komisaris Tresno Jamu Indonesia Bapak Tatang Mulyadi menyampaikan, pihaknya selalu mendukung program-program dari BPOM “Kami dari Tresno Jamu Indonesia akan mendukung program-program Badan POM, dan bangga menjadi contoh industri obat alam di Banyumas Raya ini. Kita akan terus mendorong mensupport di bagian produksi untuk mewujudkan program BPOM salah satunya di Cilacap ada yang full aspek,” ujarnya.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Direktur Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Ibu Anisyah; Kepala Loka POM Banyumas, Bapak Winanto; Direktur PT Tresno Jamu Indonesia,Bapak Mutriono, dan sejumlah pengusaha jamu dari PPJAI dan Tresno Jamu Indonesia.