Imunisasi pada anak bekerja dengan memperkenalkan antigen yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh anak. Antigen ini tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi cukup untuk merangsang respons kekebalan tubuh yang membentuk antibodi. Antibodi ini akan melindungi anak dari infeksi jika mereka terpapar penyakit di kemudian hari.
a. Imunisasi Dasar: Ini termasuk imunisasi dasar yang diberikan sejak lahir, seperti BCG (untuk melawan tuberkulosis), hepatitis B, dan vaksin polio.
b. Imunisasi Campak, Gondok, dan Rubella (MMR): Melindungi anak dari tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, gondok, dan rubella.
c. Vaksin Difteri, Tetanus, dan Pertusis (DTaP): Mencegah penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan pada anak.
d. Vaksin Pneumokokus: Melindungi anak dari infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.
a. Mencegah Penyakit Berbahaya: Imunisasi membantu mencegah penyakit seperti campak, polio, tetanus, difteri, dan banyak penyakit lainnya yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
b. Melindungi Komunitas: Dengan memberikan imunisasi kepada anak, kita juga membantu melindungi komunitas secara keseluruhan dengan menciptakan kekebalan kelompok. Ini melibatkan memutus rantai penularan dan melindungi individu yang tidak dapat diimunisasi karena alasan medis.
c. Mengurangi Beban Sistem Kesehatan: Imunisasi yang efektif membantu mengurangi jumlah kunjungan ke rumah sakit dan klinik, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan membebaskan sumber daya medis untuk kondisi lain yang membutuhkan perhatian.